Dibutuhkan Dokter Gigi dengan spesifikasi:
1. Memiliki STR
2. Pekerja Keras
3. Disiplin
4. Jujur
5. Mampu bekerjasama dalam tim
6. Bersedia mengurus SIP
Untuk mengisi shif :
Sore jam 17.00-21.00 hari Senin, Selasa
Pagi 09.00-13.00 hari Minggu (Baru)
Siang jam 13.00-17.00 hari Senin s.d Sabtu (Baru)
Penawaran: UD dan sistem bagi hasil
*akan dijelaskan by email
Mohon kirimkan ke rinaukirani@gmail.com
1. CV + pas foto
2. Ijazah Dokter Gigi
3. KTP
Praktek Dokter Gigi Rina Ukirani Kalimangso- Jl.Kalimongso Ruko No.8 (Belakang Swalayan Harmoni) Ceger, Pondok Aren - Jadwal Buka: Senin s.d. Sabtu (09.00-12.00 dan 17.00-21.00)
Jumat, 01 Maret 2019
Selasa, 29 Agustus 2017
[ABOUT] Praktek Dokter Gigi Rina Ukirani Kalimangso
Kami hadir sejak tahun 2012 di jalan kalimangso (belakang swalayan Harmoni Ceger dan Kampus STAN Bintaro). Lokasi kami cukup strategis di seberang nasi goreng bontot dan sebelah barber shop yang cukup dikenal oleh kalangan mahasiswa STAN.
Pada awalnya klinik kami di bawah kepemilikan dokter gigi Petrus dengan nama "dental clinic 87" dan merupakan klinik pindahan dari kawasan Rempoa. Lalu pada tahun 2013 berpindah tangan pengelolaannya oleh dokter gigi Rina yang sejak awal sudah bergabung menjadi dokter gigi jaga di klinik tersebut sejak tahun 2011.
Karena sudah banyak pasien yang mengenali nama dokter Rina kalimangso, maka pada tahun 2016 kami mulai mengubah sedikit demi sedikit nama klinik dengan sebutan "Praktek Dokter Gigi Rina Ukirani Kalimangso".
Target pasar kami adalah masyarakat sekitar klinik dan mahasiswa. Oleh karena itu kami memasang tarif harga perawatan yang cukup terjangkau. Impian kami adalah mampu mewujudkan masyarakat dengan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut. Serta meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Semoga Allah SWT memberkahi impian dan langkah kami selalu.
Contact us: 0811922110 atau 08122556765
Contact us: 0811922110 atau 08122556765
In frame(dari kiri ke kanan):drg.yuli,sp.KG-drg.rina-pasien Henny-assisten Tria |
Rabu, 08 Februari 2017
[Video] Cara Menggosok Gigi Anak
Nah, berikut ini ada video cara menggosok gigi anak2. Perhatikan sebelah mana saja yang perlu digosok. Pastikan menggosok seluruh giginya dengan cepat karena biasanya anak2 hanya mempunyai waktu kooperatif yang cukup singkat. Boleh dilakukan sambil bersenandung supaya anak teralihkan perhatiannya sejenak. dan merasa senang. Berikan pujian saat kegiatan menggosok gigi selesai. Terakhir, lakukan secara rutin pada waktu-waktu tertentu supaya terpola dan anak menjadi terbiasa. Kelak kita tidak perlu mengajak anak untuk menggosok gigi, karena dia sendiri yang akan memintanya. Selamat mencoba.
Selasa, 24 Januari 2017
[Case Report] Pemutihan Gigi
Another bleaching case ya...
Secara normal, warna gigi lama kelamaan akan berubah menjadi kekuningan. Ada banyak faktor yang menyebabkan perubahan warna gigi, salah satunya adalah makanan. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat pewarna merupakan faktor entrinsik penyebab perubahan warna gigi. Untuk mengembalikan warna putih gigi dapat diupayakan dengan proses bleaching atau pemutihan gigi berikut.
Kondisi awal sebelum dilakukan bleaching. Pasien datang dengan keluhan gigi berwarna kekuningan. Ini adalah tahap aplikasi gingival dam. |
Tahap pengaplikasian bleaching gel pada pasien. Proses ini berlangsung selama 20 menit dan dilakukan pengulangan sampai tercapai hasil akhir yang diinginkan. |
Hasil akhir untuk 2x aplikasi bleaching gel. Warna gigi lebih cerah beberapa tingkat.
Proses bleaching secara lengkap dapat dibaca disini ya..
Sedangkan case report bleaching yang lebih lengkap dapat juga dibaca disini...[Case Report] Tooth Bleaching
|
Senin, 23 Januari 2017
[CASE REPORT] Kontrol Kawat Gigi Tertunda, Apa Akibatnya??
Seorang pasien laki-laki, 22 tahun, datang dengan riwayat 2 tahun yang lalu telah memasang kawat gigi cekat dengan salah seorang dokter gigi, namun ia sudah lama tidak kontrol karena dokter gigi tsb sudah pindah tempat prakteknya, sehingga pasien sudah beberapa bulan tidak pernah kontrol.
Setelah dilihat kondisi intraoralnya, bracket pada gigi-gigi rahang atas beberapa sudah lepas namun masih terikat karet. Sedangkan bracket pada gigi-gigi rahang bawah sudah banyak yang lepas dan hilang, bahkan kawat dan karetnya sudah hilang. Oral hygiene pasien buruk. Banyak plak dan karang gigi yang menumpuk pada gigi dan pada sela-sela bracket.
Kondisi awal pasien, dimana gigi 12 palatoversi. |
Pasien mengeluh gigi depan atasnya belum rata. Secara klinis, gigi 12 kanan atas palatoversi. Beberapa gigi bawah juga mengalami malposisi. Pasien diedukasi untuk memasang kembali bracket yang lepas, dan mengganti beberapa braket yang hilang pada gigi rahang bawah. Namun pasien menolak untuk memasang kembali bracket pada gigi bawah dan menolak untuk dilepas bracket pada gigi bawah. Pasien tsb hanya mau melanjutkan perawatan pada gigi depan atas yang tidak rata. Setelah pasien mendapat penjelasan dan paham konsekuensi apabila bracket pada gigi bawah tidak dipasang, baru perawatan dilanjutkan kembali.
Kontrol ke-6 pasien, gigi depan atas tampak sudah rapi. Namun gigi bawah masih malposisi dan tampak ada gigitan terbuka pada posterior kanan, terkendala karena permintaan pasien. |
Kegiatan yang dilakukan pada saat kontrol adalah mengukur ruang yang tersedia yaitu jarak dari mesial gigi 13 dan distal gigi 11 yaitu sebesar 3.84mm, kemudian dibandingkan dengan mesiodistal gigi 12 yaitu sebesar 7.60mm. Pada kontrol ke enam, kekurangan ruang tinggal 0.6mm dan dilakukan selektif grinding pada distal 11, mesial dan distal 12, dan mesial 13. Pada kontrol ke tujuh alhamdulillah gigi-gigi atas pasien sudah rata. Pasien merasa puas. Saat ini pasien berada dalam masa fiksasi sebelum seluruh bracket dilepas dan dipasang retainer.
Untuk gigi rahang bawah pasien, karena pasien menolak untuk dilanjutkan perawatan maka malposisi gigi rahang bawah dan gigitan terbuka tidak dapat diperbaiki.
Dari kasus tersebut dapat diambil kesimpulan, apabila kita sedang melakukan perawatan gigi dengan kawat gigi cekat / fixed orthodontic, maka penting untuk disiplin dengan waktu kontrol. Apabila kontrol tertunda karena berbagai hal, usahakan untuk segera mencari waktu kontrol pengganti secepatnya.
Kontrol yang terlalu lama tertunda, bahkan hingga berbulan-bulan dapat menyebabkan hal-hal berikut ini:
- Retensi plak dan karang gigi; bracket pada pemakaian kawat gigi cekat merupakan tempat yang mudah menjadi retensi plak. Itulah sebabnya pada pasien kawat gigi cekat disarankan untuk membersihkan gigi dengan lebih teliti menggunakan sikat gigi khusus dan sikat interdental. Pada saat kontrol, plak kontrol yang dilakukan sehari-hari di rumah oleh pasien akan dikoreksi dan disempurnakan oleh dokter gigi. Sisa plak yang sulit dibersihkan akan dibersihkan oleh dokter pada saat kontrol. Plak yang menumpuk dan dibiarkan dapat berubah menjadi karang gigi yang sulit dibersihkan.
- Gingivitis; atau radang gusi menyebabkan gusi berwarna kemerahan dengan tepi membulat dan mudah berdarah. Gingivitis disebabkan karena adanya akumulasi plak dan kalkulus yang berisi bakteri dan produknya. Lama kelamaan gingivitis yang dibiarkan tidak dirawat dapat berkembang menjadi periodontitis, dimana plak akan berkembang menjadi kalkulus dan menginvasi perlekatan antara gigi dan tulang alveolar. Hal ini menyebabkan penurunan gusi dan tulang alveolar. Tidak jarang kondisi ini menyebabkan rasa sakit.
- Stomatitis; atau sariawan sering terjadi pada pasien yang menggunakan kawat gigi. Oral hygiene yang buruk pada pasien yang tidak rutin kontrol, dapat memicu terjadinya stomatitis.
- Halitosis; akumulasi plak dan kalkulus dapat menyebabkan kondisi mulut dalam keadaan yang tidak sehat dan berbau tidak sedap. Hal ini dapat mengganggu performa dan mengurangi kepercayaan diri pasien.
- Karies gigi; akumulasi plak pada sela-sela bracket yang dibiarkan tidak dibersihkan, dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada email karena sifat asam pada produk yang dihasilkan oleh bakteri. Zat asam ini akan merusak lapisan email dan menyebabkan terjadinya karies/lubang gigi.
- Kawat menusuk; kontrol yang tertunda juga dapat langsung dirasakan oleh pasien yaitu kawat yang menusuk-nusuk pipi bagian dalam. Hal ini dapat terjadi karena lengkung gigi mengalami perubahan pada saat pengaktifan kawat gigi. Perubahan lengkung ini menyebabkan kawat dapat mundur ke belakang, sehingga menusuk pipi bagian dalam. Jika dibiarkan tidak dibetulkan dapat menyebabkan luka, bisa juga menjadi sariawan.
- Bracket lepas dan hilang; ini dapat terjadi karena tekanan pengunyahan yang berlebihan. Diet yang tidak diatur selama perawatan kawat gigi dimana kondisi gigi berubah, dapat menyebabkan bracket mudah lepas. Bracket yang lepas apabila tidak segera diperbaiki dapat menyebabkan kemajuan perawatan menjadi terhambat. Bracket lepas bisa juga hilang apabila terlalu lama dibiarkan, hal ini tidak baik untuk kesehatan apabila bracket sampai tertelan.
- Waktu perawatan menjadi semakin lama; selain hal-hal tersebut di atas, kontrol kawat gigi yang tidak tepat waktu dan tertunda terlalu lama dapat menghambat kemajuan perawatan dan memperlama waktu perawatan. Pasien akan merasa tidak ada progress dalam perawatan giginya. Kondisi gigi masih tetap seperti semula saat belum dipasang kawat gigi.
- Biaya perawatan semakin mahal; dampak dari waktu perawatan yang semakin lama adalah biaya perawatan juga semakin membengkak. Bayangkan jika bracket selalu lepas dan kawat selalu patah karena kontrol yang terlalu lama tertunda, kegiatan kontrol yang seharusnya dapat menuju ke tahap selanjutnya malah diisi dengan membetulkan posisi bracket dan kawat.
Nah demikian supaya bisa menjadi motivasi dalam menjalankan perawatan kawat gigi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kita perlu mendisiplinkan diri pada apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan disiplin pada waktu kontrol tentunya.
Langganan:
Postingan (Atom)