PROMO: DISKON 500RIBU UNTUK PERAWATAN BLEACHING DARI 2.5JUTA MENJADI 2JUTA / VENEER INDIRECT DISKON 500RIBU DARI 3JUTA MENJADI 2.5JUTA / SEGERA HUBUNGI 08122556765

Minggu, 14 Juni 2015

[Pasien Anak] Asyiknya Tambal Gigi di Dental Clinic 87

Pada posting sebelumnya sudah dijelaskan cara mengenali tanda awal karies pada anak ya... Kalau sudah terlanjur muncul karies pada gigi anak, segera edukasi anak untuk ke dokter gigi. Di dokter gigi anak akan dibiasakan mengenal dokter gigi dan kegiatan disana. Anak diajarkan mengenali giginya sendiri dan diedukasi untuk membersihkan giginya supaya sehat.

Mengajak anak ke dokter gigi memang susah-susah gampang. Kuncinya jika anak sudah kenal dan terbiasa akan lebih mudah. Jadi sebaiknya mengajak anak ke dokter gigi jangan pada saat giginya terlanjur sakit. Mengajak anak ke dokter gigi untuk cek up secara rutin akan menghasilkan pertemuan-pertemuan yang bermanfaat. Selain anak menjadi terbiasa dan akrab dengan suasana di klinik gigi, dokter gigi juga bisa mendeteksi jika ada tanda awal terjadinya karies gigi maupun penyakit gigi lainnya. Nah dari situ, tindakan yang akan dilakukan oleh dokter gigi tidak akan menyebabkan rasa sakit pada anak karena hanya bersifat pencegahan.


Ini salah satu contoh pasien anak di klinik gigi kami. Usianya 2 tahun 4 bulan, datang tanpa keluhan. Pada pertemuan sebelumnya sudah diketahui bahwa 3 gigi anterior (depan) rahang atas mulai mucul karies. Unuk mencegah proses karies semakin berjalan dan lubang membesar, maka pada pertemuan berikutnya dilakukan penambalan gigi. Berikut adalah foto gigi anak yang sudah dibersihkan dari karies, nampak kan lubangnya...


Nah pada pertemuan selanjutnya baru dilakukan penambalan gigi permanen dengan bahan semen ionomer kaca, mengingat bahan tambalan ini dapat melepaskan fluor sehingga bisa mencegah proses karies. Pengerasannya diaktivasi oleh sinar, dengan pertimbangan pasien anak agak susah ya kalau disuruh buka mulut terlalu lama.. Ini nih foto setelah semua gigi ditambal.. Elemen gigi yang ditambal adalah gigi 12, 11 dan 21.. 


Nah sekarang giginya sudah tidak berlubang lagi. Artinya, tidak ada sisa makanan yang mudah terentensi di tempat itu dan itu berarti proses karies akan berhenti. Gigi jadi lebih mudah dibersihkan. Yang terpenting, sudah dilakukan pencegahan supaya lubang pada gigi anak tidak bertambah besar(gigis) bahkan sakit. 

Seru kan berkunjung ke dokter gigi.. Ayo mulai sekarang biasakan anak berkunjung ke dokter gigi dan rawat gigi anak sejak dini untuk membentuk kebiasaan baiknya kelak. 


Kamis, 11 Juni 2015

Cegah Karies pada Gigi Anak dengan Tooth Mousse

Gigi anak dan karies? Hmmm.. banyak yang bilang gigi anak rentan karies. Betul ngga ya.. 

Gigi anak memang cenderung rentan karies dibanding gigi orang dewasa. Tetapi bukan berarti kalau gigi anak terkena karies lalu kita bilang hal itu adalah wajar dan kita tenang-tenang saja lho. Ada beberapa faktor yang jadi penyebab gigi anak rentan terkena karies antara lain:

1. Karena anak-anak belum bisa menjaga kebersihan gigi dan mulut mereka. 
Disini nih peran orang tua untuk mencegah gigi anak supaya tidak terkena karies. Kebiasaan yang perlu ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anak sejak dini adalah kebiasaan menggosok gigi. Sejak munculnya gigi pertama anak (usia 6bulan) orangtua harus rajin membersihkan gigi tersebut. Lalu perlahan seiring bertambah banyaknya gigi anak, orangtua mulai memperkenalkan sikat gigi dan kebiasaan menggosok gigi. Keberhasilan orangtua dalam menanamkan kebiasaan ini dapat terlihat dari reaksi anak. Orangtua dianggap berhasil menanamkan kebiasaan menggosok gigi pada anak ketika anak tidak menolak ketika sudah tiba saatnya menggosok gigi, bahkan mereka meminta sendiri untuk digosok/menggosok gigi mereka sendiri. 

2. Anak-anak cenderung menyukai makanan yang manis. 
Ini sih sudah pasti.. Banyak anak doyan ngemil, mulai dari permen, wafer, coklat, roti, biskuit, dan tidak ketinggalan minuman manis seperti sirup, teh dan susu. Gimana dong, apakah tidak boleh mengkonsumsi semua yang manis? Jawabannya tentu saja boleh. Kasian juga kan kalau anak-anak dilarang makan ini itu gara-gara takut gigi bolong. Trus solusiny gimana? Batasi saja banyaknya makanan manis yang mereka konsumsi.. Kalau sudah habis sebungkus masa masih mau nambah lagi.. Besok kan masih ada waktu.. Selain batasi jumlahnya, batasi waktunya. Makanan manis sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum tidur, kecuali orangtua bisa memastikan anak-anak akan menggosok giginya sebelum mereka tidur. Sebaiknya konsumsi snack-snack manis pada siang atau sore hari saja dimana anak-anak masih banyak aktivitas bermain.

3. Kebiasaan buruk yang berhubungan dengan karies gigi. 
Kebiasaan ini adalah kebiasaan memberikan susu pada anak dengan dot. Apalagi susunya mengandung gula. Sebaiknya hindari kebiasaan ini dengan sejak awal mengenalkan anak dengan cup feeder atau menggunakan sedotan saat minum susu, sebelum mereka mampu minum melalui gelas. 
Kebiasaan buruk lainnya adalah kebiasaan 'ngemut' makanan. Kalau makan tidak segera dikunyah, tapi disimpan dulu lama di dalam mulut. Kebiasaan ini juga dapat merusak gigi. Sebaiknya ajari anak untuk fokus pada waktu makan. Caranya adalah tidak mengajak mereka melakukan aktivitas lain pada saat makan. Makan ya makan, bukan makan sambil sepedaan, makan sambil bermain dengan teman, atau makan sambil nonton tivi.

Trus kalau udah terlanjur karies gimana dong.. Langkah pertama adalah kenali tanda awal karies. Jangan gigi anak udah abis baru kita bingung gimana. Tanda awal karies bisa terlihat dengan adanya flek-flek berwarn putih atau coklat pada permukaan gigi anak. Permukan gigi yang biasanya timbul gejala awal karies adalah di permukaan gigi depan atas, permukaan gigi geraham atas yang meghadap ke pipi, dan permukaan kunyah gigi geraham bawah. Flek-flek tersebut merupakan tanda awal munculnya karies. Proses karies dapat dicegah pada kondisi ini dengan mengaplikasikan tooth mouse.


Apabila gigi anak sudah terlanjur berlubang, maka sebaiknya gigi tersebut ditambal dengan bahan tambalan yang melepaskan fluor, sehingga dapat mencegah proses karies berjalan.